Kota Ikan Muncar Banyuwangi

Penataan kawasan Muncar


Sebagai anak yang lahir dan besar di Muncar tentu saja saya sangat memperhatikan setiap informasi terkait dengan kawasan Muncar,Anak bukan nelayan lagi sekarang ! karena sang anak sudah sibuk dengan Instalasi Wirelles,Instalasi Hotspot, Instalasi Warnet, Cctv,Game online 

Alhamdulillah saya sudah bekerja di salah satu ISP (internet service provider) di Bali, Sebagai technical-support,tukang ngegame dan tukang ngeblog,tukang manjat tower, tukang listrik, tukang Ledeng, tukang Bangunan, dan masih banyak yang bisa saya tukangi...hohohoho, Doakan semoga saya tambah pinter dan menjadi seorang Sys Admin,sudah dulu curhatnya boz, kembali ke judul posting hari ini tentang Pengendalian Penataan Kawasan Muncar, sumber artikel Banyuwangikab.go.id , Cekidot Gan 

Menteri Negara Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta, MS,  melakukan kunjungan kerja sekaligus pemantauan di kawasan Muncar Banyuwangi, Minggu (10/7). Dalam acara tersebut Menteri juga  berdialog dengan masyarakat nelayan di kawasan yang terkenal sebagai sentra pendaratan ikan terbesar dan sentra industri pengolahan ikan di Jawa Timur itu. Industri pengolahan ikan yang terdapat di Muncar seperti pengalengan ikan, tepung ikan, minyak ikan, pemindangan ikan dan produk pengolahan ikan lainnya, memberikan kontribusi nyata terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perikanan.

Menteri Negara Lingkungan Hidup,  mengatakan, “Penataan kawasan dan pelaksanaan program pengendalian pencemaran lingkungan di Muncar memerlukan komitmen bersama untuk merumuskan program dan rencana kegiatan yang terpadu dan berkesinambungan bagi perbaikan ekonomi dan lingkungan di Kabupaten Banyuwangi, khususnya Muncar.” Untuk menunjukkan komitmen yang jelas serta terukur, Kementerian Lingkungan Hidup telah memprakarsai dokumen ‘rencana aksi’ penanganan Muncar bersama-sama dengan instansi terkait yang merupakan program 5 tahunan sampai tahun 2014. “Dokumen tersebut bertujuan mensinergikan kegiatan pada masing-masing sektor, memperjelas siapa berbuat apa, target yang ingin dicapai dan menghindari tumpang tindih kegiatan untuk menciptakan keterpaduan dalam pelaksanaannya,” ujar Menteri.

Berdasarkan hasil penelitian terbaru, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta tahun 2010 terungkap bahwa tingkat pencemaran sudah menjangkau kawasan perairan Muncar sejauh 200 hingga 350 meter dari bibir pantai. Termasuk  sungai-sungai di Muncar yang dijadikan pembuangan limbah, yaitu Kali Mati, Kali Tratas dan Kali Moro, yang kondisinya juga cukup parah. Hasil uji kualitas air di Kali Mati tahun 2010 menunjukkkan kondisi yang sudah tercemar berat. Dalam kaitannya dengan pengendalian pencemaran, Kementerian Lingkungan Hidup akan memberikan bantuan berupa unit instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal yang akan dibangun pada 2012.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Msi menyambut baik kedatangan menteri beserta rombongan. Diakui oleh Bupati, saat ini Muncar tengah mengalami Paceklik ikan, sehingga para nelayan juga berada dalam masa yang sulit. Meski demikian, Bupati menyampaikan rasa bangganya kepada masyarakat Muncar, karena sungguhpun mereka berada dalam masa sulit tetapi mereka tetap tabah dan sabar menghadapinya.

Kedepan Bupati menyampaikan harapannya, Muncar adalah kawasan yang dirancang untuk program minapolitan. Tapi jangan hanya pelabuhan saja yang dibangun (fisiknya saja), tapi rakyat harus bisa terkena dampak langsung dari program-program lain yang dijalankan, misalnya koperasi dan pelatihan-pelatihan,”ujar Bupati. Dijelaskan pula oleh Bupati bahwa telah diupayakan upaya sistemik antara Pemkab Banyuwangi dan para stakeholders, semua perusahaan di kawasan Muncar dikirimi surat, diminta untuk membuat IPAL. Ditambahkan oleh menteri, Kementerian Lingkungan Hidup  saat ini sedang memproses 5 perusahaan di kawasan Muncar yang raportnya berwarna hitam. “Siapa  yang 2x ‘hitam’ akan diajukan ke pengadilan,” tegas menteri lagi.

Kunjungan menteri dan rombongan yang juga didampingi oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, para Kepala Dinas/Instansi/Badan, ulama dan  tokoh masyarakat itu, dilanjutkan ke  pantai untuk melihat langsung kondisi sungai, pantai dan pencemaran yang terjadi di dalamnya. Setelah itu rombongan juga meninjau langsung Terminal BBM Tanjung Wangi di kawasan Ketapang. Hari ini, Senin (11/7), Menteri juga berkesempatan  membuka Workshop Pengelolaan Lingkungan Hidup yang bertempat di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.(Humas)


Demikian artikel dari Anak Nelayan tentang Penataan kawasan Muncar , semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, Terima kasih atas kunjungan anda


Tag : muncar, nelayan
Back To Top